Kamis, 13 Desember 2018

Pengertian dan Contoh Technopreneurship


TECHNOPRENEURSHIP
Pada era globalisasi ini, perkembangan teknologi semakin pesat. Banyak sekali teknologi-teknologi yang setiap waktu muncul, misalnya barang-barang elektronik seperti handphone, laptop, televisi, dan lain-lain. Barang-barang tersebut tentu memiliki inovasi-inovasi yang menarik dan canggih setiap harinya. Perkembangan yang pesat ini menjadikan manusia mudah dalam mengerjakan segala sesuatunya, misalnya dalam hal komunikasi maupun berbisnis. Sangat disayangkan sekali apabila teknologi yang sangat canggih ini tidak dimanfaatkan dengan baik. Pemanfaatan teknologi ini disebut technopreneurship. Tentu kata tersebut sudah tidak asing lagi diteling kita. Namun jika kalian belum memahami tentang technopreneurship maka saya akan sedikit meberikan gambarannya.
            Technopreneurship berasal dari dua suku kata, yaitu technology dan entrepreneurship. Teknologi dalam hal ini adalah memanfaatkan alat-alat canggih yang berbasis teknologi. Sedangkan entrepreneurship merupakan orang yang melakukan sebuah kegiatan bisnis atau wirausaha yang dijalankan secara mandiri. Jika dari kedua pengertian tersebut digabung maka technopreneurship memiliki arti membangun dan menjalankan sebuah usaha dengan memanfaatkan teknologi dalam segala aktivitasnya guna mengembangkan bisnis atau usaha tersebut.

Akhir-akhir ini banyak sekali orang yang bergerak dalam bidang technoreneurship. Mereka menjalankan bisnis dalam banyak bidang usaha, seperti kerajinan tangan, restaurant, fashion, dan lain-lain. Penggunaan teknologi dalam hal ini yaitu memanfaatkan teknologi informasi untuk memasarkan produk tersebut. Mereka membuat iklan di internet agar banyak orang yang melihat produk mereka sehingga produk yang mereka hasilkan bisa laku. Semakin lama perkembangan teknologi semakin pesat, sehingga banyak bermunculan bisnis di bidang technopreneurship. Hal ini tentu memicu persaingan antara orang-orang yang menjalankan technopreneurship. Mereka belomba-lomba mengembangkan bisnisnya dengan memasarkan produknya dan bergantung pada teknologi informasi.
            Salah satu contoh technopreneurship yaitu bisnis online. Di Indonesia saja saat ini sedang marak adanya sebuah bisnis yang dijalankan secara online. Dalam hal ini yang dimaksud yaitu yaitu pemasaran terhadap suatu produk yang dilakukan secara online dengan memanfaatkan internet. Contohnya yaitu pembuatan website, forum, dan blog yang mana hal tersebut menjadi jembatan antara penjual dan pembeli untuk saling berinteraksi dan melakukan transaksi. Ditambah lagi dengan adanya internet serice provider yang menyediakan fasilitas koneksi internet kepada penjual dan pembeli untuk selalu terhubung ke internet setiap saat. Sehingga konsumen tidak perlu datang jauh-jauh ke tempat penjual tersebut. Apalagi ditambah dengan semakin banyaknya pengguna aplikasi mobile di Indonesia, cukup dengan terhubung dan sambil bersantai di rumah, pembeli bisa membuka situs-situs online yang menyediakan barang ataupun jasa yang diperlukan. Hanya dengan menunggu hari, barang atau jasa yang diperlukan bisa sampai ke tangan kita.
            Seorang technopreneur bukan hanya sekedar ahli di bidang IT, akan tetapi seorang technopreneur juga harus memiliki ide-ide kreatif untuk mengembangkan usahanya. Inovasi, kemampuan di bidang IT, dan kemampuan dalam berwirausaha merupakan hal yang wajib dimiliki oleh technopreneur. Jika ketiga skill tersebut dimiliki maka bisnis yang dijalani oleh technoprener akan berjalan dengan baik dan akan memperoleh keuntungan yang maksimal. Enstein mengatakan bahwa imajinasi lebih penting daripada pengetahuan itu sendiri karena imajinasi mencakup hal yang lebih luas daripada pengetahuan. Sehingga kretivitas merupakan kunci untuk mendorong inovasi seseorang. Belajarlah kreativitas, belajarlah berinovasi dari yang terkecil sampai yang besar.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar