TECHNOPRENEURSHIP
Pada era globalisasi ini, perkembangan teknologi semakin pesat.
Banyak sekali teknologi-teknologi yang setiap waktu muncul, misalnya barang-barang
elektronik seperti handphone, laptop, televisi, dan lain-lain. Barang-barang tersebut
tentu memiliki inovasi-inovasi yang menarik dan canggih setiap harinya.
Perkembangan yang pesat ini menjadikan manusia mudah dalam mengerjakan segala
sesuatunya, misalnya dalam hal komunikasi maupun berbisnis. Sangat disayangkan
sekali apabila teknologi yang sangat canggih ini tidak dimanfaatkan dengan
baik. Pemanfaatan teknologi ini disebut technopreneurship. Tentu kata tersebut
sudah tidak asing lagi diteling kita. Namun jika kalian belum memahami tentang
technopreneurship maka saya akan sedikit meberikan gambarannya.
Technopreneurship
berasal dari dua suku kata, yaitu technology dan entrepreneurship. Teknologi
dalam hal ini adalah memanfaatkan alat-alat canggih yang berbasis teknologi.
Sedangkan entrepreneurship merupakan orang yang melakukan sebuah kegiatan
bisnis atau wirausaha yang dijalankan secara mandiri. Jika dari kedua
pengertian tersebut digabung maka technopreneurship memiliki arti membangun dan
menjalankan sebuah usaha dengan memanfaatkan teknologi dalam segala aktivitasnya
guna mengembangkan bisnis atau usaha tersebut.
Akhir-akhir ini banyak sekali orang yang bergerak dalam bidang
technoreneurship. Mereka menjalankan bisnis dalam banyak bidang usaha, seperti
kerajinan tangan, restaurant, fashion, dan lain-lain. Penggunaan teknologi
dalam hal ini yaitu memanfaatkan teknologi informasi untuk memasarkan produk
tersebut. Mereka membuat iklan di internet agar banyak orang yang melihat
produk mereka sehingga produk yang mereka hasilkan bisa laku. Semakin lama
perkembangan teknologi semakin pesat, sehingga banyak bermunculan bisnis di
bidang technopreneurship. Hal ini tentu memicu persaingan antara orang-orang
yang menjalankan technopreneurship. Mereka belomba-lomba mengembangkan
bisnisnya dengan memasarkan produknya dan bergantung pada teknologi informasi.
Salah satu contoh
technopreneurship yaitu bisnis online. Di Indonesia saja saat ini sedang marak
adanya sebuah bisnis yang dijalankan secara online. Dalam hal ini yang dimaksud
yaitu yaitu pemasaran terhadap suatu produk yang dilakukan secara online dengan
memanfaatkan internet. Contohnya yaitu pembuatan website, forum, dan blog yang mana
hal tersebut menjadi jembatan antara penjual dan pembeli untuk saling
berinteraksi dan melakukan transaksi. Ditambah lagi dengan adanya internet
serice provider yang menyediakan fasilitas koneksi internet kepada penjual dan
pembeli untuk selalu terhubung ke internet setiap saat. Sehingga konsumen tidak
perlu datang jauh-jauh ke tempat penjual tersebut. Apalagi ditambah dengan
semakin banyaknya pengguna aplikasi mobile di Indonesia, cukup dengan terhubung
dan sambil bersantai di rumah, pembeli bisa membuka situs-situs online yang
menyediakan barang ataupun jasa yang diperlukan. Hanya dengan menunggu hari,
barang atau jasa yang diperlukan bisa sampai ke tangan kita.
Seorang
technopreneur bukan hanya sekedar ahli di bidang IT, akan tetapi seorang
technopreneur juga harus memiliki ide-ide kreatif untuk mengembangkan usahanya.
Inovasi, kemampuan di bidang IT, dan kemampuan dalam berwirausaha merupakan hal
yang wajib dimiliki oleh technopreneur. Jika ketiga skill tersebut dimiliki
maka bisnis yang dijalani oleh technoprener akan berjalan dengan baik dan akan
memperoleh keuntungan yang maksimal. Enstein mengatakan bahwa imajinasi lebih penting
daripada pengetahuan itu sendiri karena imajinasi mencakup hal yang lebih luas
daripada pengetahuan. Sehingga kretivitas merupakan kunci untuk mendorong
inovasi seseorang. Belajarlah kreativitas, belajarlah berinovasi dari yang terkecil
sampai yang besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar