Selasa, 02 April 2019

Makalah Teknologi Pendidikan Kelompok 1


KONSEP DASAR TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN SEJARAH PERKEMBANGANNYA
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
              Mata Kuliah         : Teknologi Pendidikan
Dosen Pengampu : Turno, M.Pd.


Disusun oleh:
1.    Diky Yusuf Setiyadi             (2117380)
2.    Nur Kholish                           (2117317)


Kelas L

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2019



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah
Seiring dengan kemajuan teknologi yang mengglobal telah terpengaruh dalam segala aspek kehidupan baik dibidang ekonomi, politik, kebudayaan seni dan bahkan di dunia pendidikan. Dunia pendidikan harus mau mengadakan inovasi yang positif untuk kemajuan pendidikan dan sekolah. Tidak hanya inovasi dibidang kurikulum, sarana-prasarana, namum inovasi yang menyeluruh dengan menggunakan teknologi informasi dalam kegiatan pendidikan.
Teknologi merupakan salah satu pemecahan masalah dalam dunia pendidikan, karena dapat menembus batas ruang dan waktu. Integrasinya pun makin kuat pada masa globalisasi teknologi dapat menjadi sarana penyelenggaraan pendidikan di Indonesia yang sangat memiliki berbagai pulau yang berjauhan dan terpisah-pisah serta ragam budaya. Pemecahan masalah tersebut merupakan salah satu kepentingan dari teknologi pendidikan.
Sekolah harus merespon perkembangan dunia teknologi yang semakin canggih yang menyediakan segudang ilmu pengetahuan yang baru dan lama. Pembelajaran di sekolah perlu menggunakan serangkaian peralatan elektronik yang mampu bekerja lebih efektif dan efisien. Walaupun demikian, peran guru tetap dibutuhkan di kelas, sebagai desainer, motivator, pembimbing, dan sebagainya dan tentunya sebagai sosok individu harus tetap dihormati. Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan suatu kebutuhan karena dengan penggunaannya diharapkan adanya peningkatan mutu belajar atau mengajar, peningkatan produktivitas atau efisiensi dan akses, peningkatan sikap belajar yang positif, pengembangan professional dan adanya peningkatan profil atau pengenalan Dengan demikian diharapkan sekolah mengalami perubahan-perubahan yang sesuai dengan tuntutan global.

B.       Rumusan Masalah
1.        Apa pengertian teknologi pendidikan?
2.        Bagaimana sejarah perkembangan teknologi pendidikan?
3.        Apa definisi konseptual teknologi pendidikan?
4.        Apa peran dan fungsi teknologi pendidikan?

C.       Tujuan
1.        Mengetahui pengertian teknologi pendidikan.
2.        Mengetahui sejarah perkembangan teknologi pendidikan.
3.        Mengetahui definisi konseptual teknologi pendidikan.
4.        Mengetahui peran dan fungsi teknologi pendidikan.



BAB II
PEMBAHASAN
A.           Pengertian Teknologi Pendidikan
Istilah teknologi berasal dari kata techne tata cara dan logos tata pengetahuan. Secara harfiah teknologi dapat diartikan dengan pengetahuan. Sehingga pengertian teknologi adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat, metode, atau dengan sistem tertentu. Teknologi merupakan sistem yang diciptakan manusia untuk suatu tujuan tertentu.
Sedangkan menurut Definisi AECT ( Association for Education Communication Technologi) 1977, Tekonologi pendidikan adalah Proses komplek yang terintegrasi meliputi orang , prosedur, gagasan, sarana, dan oraganisasi untuk menganalisa masalah, merancang melaksanakan , menilai, dan mengelola, pemecahan masalah dalam segala aspek belajar pada manusia.
Istilah teknologi pendidikan sering dihubungkan dengan teori belajar dan pembelajaran. Bila teori belajar dan pembelajaran mencakup proses dan sistem dalam belajar dan pembelajaran, teknologi mencakup sistem lain yang digunakan dalam proses mengembangkan kemampuan manusia. Secara umum teknologi pembelajaran dapat diartikan sebagai media yang lahir sebagai akibat revolusi komunikasi yang dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran disamping guru, buku teks, dan papan tulis.[1]
Dari pengertian teknologi diatas dapat diketahui bahwa munculnya teknologi berawal dari kebutuhan dan pekerjaan manusia yang semakin meningkat namun tidak adanya hal yang dapat membantu terlaksananya pekerjaan itu, pada saat itulah teknologi muncul sebagai solusi dari permasalahan yang butuh penanganan. Teknologi telah membantu kita dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan didalamnya.[2]
Teknologi pendidikan merupakan proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia.
B.       Sejarah Perkembangan Teknologi Pendidikan
1.        Masa-masa awal
Menurut Finn, kebudayaan kita adalah kebudayaan yang menghasilkan pengetahuan dan kebudayaan itu lahir pada masa revolusi industri kedua, yang merupakan abad otomatisasi dan abad tenaga atom. Teknologi instruksional mempunyai hubungan dengan perkembangan itu, dan dapat dikatakan telah dimulai pada awal tahun 1920-an.[3]
Pada tahun 1920-an sebagai awal teknologi pendidikan. Pembahasan diawali dengan adanya gerakan serta definisi formal pertama yang berhubungan dengan teknologi pendidikan, yaitu pengajaran visual.
2.        Pembelajaran visual
Yang dimaksud dengan alat visual yaitu gambar, model, objek, atau alat-alat yang dipakai untuk menyajikan pengalaman konkrit melalui visualisasi kepada siswa dengan tujuan untuk (1) memperkenalkan, menyusun, memperkaya atau memperjelas konsep-konsep yang abstrak, (2) mengembangkan sikap yang diinginkan, dan (3) mendorong timbulnya kegiatan siswa lebih lanjut.
Aliran pembelajaran visual didasarkan pada konsep penggunaan bahan visual untuk membuat lebih konkrit konsep abstrak yang diajarkan. Disamping konsep “membuat konkrit” ini, aliran pembelajaran visual menambahkan dua konsep yang masih bermanfaat hingga sekarang. Pertama, aliran tersebut memperkenalkan gagasan untuk mengklasifikasikan jenis alat-alat bantu visual dan tidak sekedar mendaftar saja. Kedua, menekankan pentingnya pengintegrasian bahan visual ke dalam kurikulum bukannya dipakai secara terpisah-pisah.
3.        Dari pembelajaran visual ke pembelajaran audio-visual
Pembelajaran audio visual menunjuk pada beberapa macam perangkat keras yang dipakai guru untuk menyampaikan ide dan pengalaman melalui mata dan telinga. Pembelajaran audio visual memberikan tekanan pada pengalaman konkrit atau non-verbal dalam proses belajar.
Perkembangan pada taraf ini dipengaruhi oleh adanya perkembangan di luar pendidikan sendiri. Yang pertama adanya “Mass Production Technology” dimana dapat diproduksi peralatan dan bahan dalam jumlah yang besar, sehingga muncullah mesin yang digunakan di bidang pendidikan, seperti kamera, proyektor, dan filmnya. Yang kedua pengalaman yang diperoleh dalam kalangan angkatan bersenjata Amerika, dalam rangka persiapan personal untuk Perang Dunia II, pada masa itu peralatan yang membantu pelaksanaan latihan perang dikembangkan, seperti simulator, teaching machine, proyektor film, dan lain-lain.
Satelit Domestik
Palapa dibangun pada tahun 1975 yang merupakan suatu sistem satelit komunikasi yang dikendalikan oleh sistem pengendali yang ada di bumi yang memiliki fungsi sebagai sarana dalam berbagai aktifitas komunikasi.[4]
Beberapa contoh alat-alat yang termasuk dalam area sistem komunikasi satelit domestik:
Radio
Penemu radio pertama kali diawali dengan ditemukannya alat telegraf tanpa kawat oleh Guilermo Marconi, yang kemudian dapat dikembangkan menjadi radio. Hal ini terbantu oleh berhasil ditemukannya teori pembangkit gelombang elektromagnetik di tahun 1846.
Televisi
Pertama kali diperkenalkan oleh George Carey pada tahun 1875 yang dikenal dengan sebutan televisi mekanis. Penemuan televisi didukung oleh adanya penemuan-penemuan alat elektronik. Di Indonesia, televisi diperkenalkan pada tahun 1962, siaran televisi pertama di Indonesia deberi nama Televisi Republik Indonesia yang berfungsi untuk meliput pertandingan-pertandingan yang diadakan dalam Asian Games.
Telepon
Pertama kali ditemukan oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1876. Melalui telepon, manusia bisa melakukan transaksi dan interaksi dengan orang lain yang dipisahkan dengan jarak dan tempat yang berbeda, hanya dengan mendengarkan suara dari alat telekomunikasi yang berupa telepon.
Internet
Internet merupakan pengembangan drai teknologi komputer. Dengan internet, manusia dapat mmemperoleh informasi-informasi aktual di dunia serta dapat melakukan komunikasi dengan orang lain walaupun mereka sebelumnya tidak saling mengenal. Melalui internet, kita dapat mengirim dan menerima informasi dari orang lain.
4.        Dari pembelajaran audio visual ke teori komunikasi
Menurut Hoban, pendekatan yang lebih bermanfaat untuk memahami dan meningkatkan efisiensi dalam bidang audiovisual tampaknya terletak pada teori komunikasi.
Orientasi teknologi pendidikan pada komunikasi mengubah kerangka teori bidang itu. Perhatian tidak lagi dipusatkan pada “benda-benda” dalam bidang itu, melainkan kepada seluruh proses komunikasi informasi mulai dari sumber (baik itu guru maupun bahan) sampai ke penerima atau sasaran (si belajar).
Model yang diciptakan teoritisi komunikasi merupakan model proses yang dinamis, yaitu menunjukkan unsur-unsur yang terlibat dalam proses itu dan saling hubungan diantarany. Jadi, melibatkan lebih banyak daripada sekedar bahan yang dipakai untuk menyajikan pesan.
Ditinjau dari segi komunikasi, si belajar (penerima) dan guru atau bahan (sumber) menjadi bagian integral dari teknologi pendidikan. Kedua unsur tersebut tidak dipandang sebagai suatu yang ada di luar bidang teknologi pendidikan.
Kelima macam indera dianggap sebagai bagian dari proses komunikasi, suatu konsep yang lebih menyeluruh daripada “pengalaman mata dan telinga” dalam aliran audio visual. Semua jenis pesan yang menggunakan semua jenis kode (baik yang verbal, simbolik, maupun yang dapat diraba), serta wujud konkrit yang terdapat dalam aliran audio visual, dipandang sebagai bagian dari proses komunikasi, oleh karenanya juga menjadi bagian dari teknologi pendidikan.
5.        Dari pembelajaran audiovisual ke konsep sistem awal
Konsep sistem dalam teknologi pendidikan menganggap sistem sebagai produk, tetapi bukan sebagai yang terpisah-pisah seperti pada konsepsi bahan audiovisual, melainkan sebagai produk yang lengkap, tersusun dan terintegrasi sedemikian rupa hingga memungkinkan terjadinya pembelajaran secara lengkap.
Konsep sistem awal yang berorientasi pada produk ini, paling jelas tampak pada faham yang memadukan pengajaran individual dan massal, dengan pengajaran yang konvensional dalam suatu sistem instruksional yang menggunakan konsep “kotak hitam”, yaitu apabila proses instruksional dapat dipecah-pecah menjadi unsur-unsur (a) teknik penyajian untuk massa, (b) pengajaran individual yang berlangsung dengan mesin, (c) interaksi manusia, (d) belajar individual, dan (e) masa-masa kreatif, maka unsur-unsur tersebut diperlakukan sebagai “kotak hitam” sistem instruksional. Untuk setiap masalah instruksional kita perlu menciptakan sistem yang tepat yang dirancang untuk mencapai tujuan yang sudah disepakati.
Konsep sistem awal dari teknologi pendidikan telah memperkenalkan beberapa konsep baru yang penting dalam bidang yang bersangkutan. Pertama, ditegaskan bahwa unit dasar  atau produk bidang tersebut bukanlah bahan yang terpisah-pisah melainkan sistem instruksional yang lengkap. Konsep kedua yang ada hubungannya, memandang masing-masing bahan sebagai komponen sistem, dan bukan sesuatu alat bantu guru yang terpisah-pisah.
Ketiga, konsep ini menunjukkan bahwa sistem instruksional berlangsung karena adanya suatu alasan. Integrasi komponen-komponen ke dalam sistem harus dirancang. Tidaklah cukup dengan sekedar menyatakan bahan-bahan harus diintegrasikan ke dalam kurikulum. Konsep sistem dengan jelas menyatakan bahwa pengintegrasian itu harus berlandaskan masalah dan tujuan instruksional. Oleh karena itu dalam sistem instruksional bahan perlu dirancang sebagai komponen untuk digunakan secara sistematis, dalam situasi instruksional tertentu. 
6.        Komunikasi audiovisual: perpaduan komunikasi dan konsep sistem awal
Komunikasi audiovisual itu melaksanakan: (a) penelitian tentang keunikan dan kelebihan relatif dari pesan-pesan yang menggunakan gambar dan yang non-representatif yang dapat digunakan untuk segala tujuan dalam proses belajar, dan (b) penyusunan dan pengaturan pesan oleh orang dan instrumen dalam lingkungan pendidikan.
Tujuan praktisnya yaitu efisiensi pemanfaatan setiap metode dan media komunikasi yang dapat menyumbang pengembangan potensi si-belajar secara penuh.
Definisi ini, sebagai definisi resmi oleh DAVI (Department of Audio Visual Instruction dari The National Education Association) tahun 1963, merupakan suatu perubahan penting dalam paradigma dalam teknologi pendidikan, yaitu dari penekanan pada bahan audiovisual sebagai alat bantu yang memberikan pengalaman konkrit, ke arah penekanan pada proses komunikasi yang lengkap dan pemanfaatan sistem pembelajaran yang lengkap.
Orientasi bidang ini yang semula terletak pada “benda, indera, dan ujud konkrit”, digantikan dengan konsep proses. “Konsep proses menentukkan saling hubungan antara peristiwa sebagai sesuatu yang dinamik dan berkelanjutan , semua unsur dalam proses saling berinteraksi dan saling mempengaruhi”.
Dapat disimpulkan bahwa “teori belajar dan teori komunikasi menawarkan konsep-konsep dasar bagi definisi bidang teknologi instruksional”
7.        Peralihan dari stimuli ke perilaku dan penguatan
Sampai saat ini mengajar dianggap sekedar pengaturan kemungkinan penguatan. Kejadian belajar terjadi dengan adanya kemungkinan penguatan, yang mengandung tiga variabel, yaitu (1) suatu kesempatan untuk terjadinya perilaku, (2) perilaku itu sendiri, (3) akibat perilaku itu.
Kerangka teoritik tentang teknologi pendidikan dari sundut pandangan komunikasi audiovisual lebih memberikan perhatian pada stimuli, atau pesan yang disampaikan kepada si-belajar. Sedangkan fakta tentang adanya tanggapan si-belajar dan umpan balik atas tanggapan itu, hanya disinggung secara sepintas.
8.        Pemanfaatan peralatan
Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa peranan guru selaku mekanisme penguat, sudah tidak berlaku lagi. Aliran perilaku berpendapat bahwa peralatan diperlukan bukan sebagai alat penyaji, tetapi untuk penguat. Kecuali itu juga diajukan bahwa untuk tujuan tertentu, peralatan dapat dan perlu menggantikan peranan guru.
9.        Dari presentasi  bahan ke mesin  pengajar dan pembelajaran terprogram
Alat bantu audiovisual melengkapi dan bahkan dapat melakukan salah satu fungsi guru, yaitu menyajikan bahan pelajaran kepada si-belajar, tetapi pada fungsi yang lain , alat-alat itu tidak atau sedikit saja sumbangannya. Untuk menimbulkan perilaku khusus, peralatan itu harus dihubungkan dengan perilaku si-belajar melalui cara tertentu, prinsip yang mendasari belajar, menurut Skinner:
a.         Perkuat respon siswa secepatnya dan sesering mungkin
b.        Berikan kesempatan kepada siswa untuk mengontrol laju kecepatan belajarnya sendiri
c.         Perhatikan bahwa siswa mengikuti suatu urutan yang koheren dan terkendalikan
d.        Diperlukan adanya partisipasi dengan memberikan jawaban.
Mesin pengajar Skinner dan aliran pembelajaran terprogram yang mengikutinya, merupakan aplikasi konsep yang menginginkan agar peralatan dan bahan itu bukan sekedar untuk menyajikan informasi; peralatan dan bahan itu perlu dihubungkan dengan perilaku siswa.[5]

C.      Definisi Konseptual Teknologi Pendidikan
Teknologi pendidikan adalah proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi, untuk menganalisis masalah, mencari cara/jalan pemecahan masalah yang berkenaan dengan semua aspek belajar manusia. Dalam teknologi pendidikan, pemecahan masalah itu nampak dalam bentuk semua Sumber belajar yang didisain, dan/atau dipilih dan/atau di manfaatkan. Untuk keperluan belajar ; sumber-sumber ini meliputi Pesan, Orang, Bahan, Alat, Teknik, Dan latar (setting/ lingkungan). Proses analisis masalah, dan mencari jalan pemecahan, mengimplementasikan/ pelaksanaan dan mengevaluasi pemecahan disebut sebagai Fungsi pengembangan pendidikan dalam bentukRiset-Teori, desain, Produksi, Evaluasi-seleksi, Logistik, dan Pemanfaatan dan Penyebarluasan. Proses pengarahan atau koordinasi satu atau lebih fungsi ini diindentifkasi sebagai Fungsi Pengelolaan Pendidikan meliputi Pengelolaan Organisasi dan Pengelolaan Personal.[6]
      Komponen Sumber Belajar / Sistem intruksional
Sumber belajar (untuk teknologi Pendidikan) yaitu semua sumber (yang meliputi data, orang , dan barang ) yang mungkin digunakan oleh si-belajar baik secara sendiri-sendiri maupun dalam bentuk gabungan, biasanya dalam situasi informal, untuk memberi kemudahan dalam belajar. Sumber-sumber itu meliputi pesan , Orang, Bahan, Alat, Teknik, dan Latar. Ada dua jenis sumber belajar: (a) sumber yang  didesain  yaitu sumber-sumber yang secara khusus dikembangkan sebagai “ komponen sistem instruksional’’ yang diharapkan dapat membantu kemudahan kegiatan belajar yang bersifat formal dan mempunyai tujuan tertentu, dan (b) sumber yang dimanfaatkan yaitu sumber-sumber yang  tidak secara khusus didesain untuk keperluan pembelajaran namun dapat di temukan , diterapkan, dan di gunakan untuk keperluan belajar.
Konsep Sistem Intrusional (KSI) (untuk teknologi Intruksional ) yaitu sumber-sumber belajar yang disusun terlebih dahulu dalam proses desain atau pemilihan dan pemanfaatan, dan dikombisikan menjadi sistem Intruksional yang lengkap, untuk mewujudkan terlaksananya proses belajar yang bertujuan dan terkontrol.[7]
D.       Fungsi & Peran Teknologi Pendidikan
Teknologi Informasi dan komunikasi (TIK) memiliki beberapa fungsi utama yang di gunakan dalam kegiatan pembelajaran yaitu meliputi ;
1.        Tekonologi berfungsi sebagai alat (tool), yaitu alat siswa untuk membantu pembelajaran, misalnya dalam mengolah data , mengolah angka, membuat unsur grafis, membuat data base, membuat program administrative untuk siswa, dan staf, data kepegawaian, keuangan, dan sebagainya.
2.        Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science). Dalam hal ini teknologi sebagai bagiaan dari disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh siswa, misalnya dalam pembelajaran di sekolah sesuai pembelajaran TIK sebagai ilmu pengetahuan yang harus dikuasai siswa kompetensinya.
3.        Teknologi berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk pembelajaran (literacy). Dalam hal ini teknologi dimaknai sebuah kompetensi yang  melalui computer.
Peran dan Fungsi teknologi informasi dalam konteks yang lebih luas, yaitu dalam manajemen dunia pendidikan, beradasarkan studi tentang tujuan pemanfaatan TI di dunia pendidikan terkemuka di Amerika, Alvi dan Gallupe (2003) menemukan beberapa tujuan pemanfaatan TI, yaitu:
a)      Memperbaiki competitive positioning
b)      Meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran
c)      Meningkatkan pendapatan
d)     Mengurangi biaya operasi dan mengembangkan produk dan layanan baru.[8]

  

BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Teknologi pendidikan merupakan proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia.
Sejarah Perkembangan Teknologi Pendidikan pada tahun 1920-an sebagai awal teknologi pendidikan. Pembahasan diawali dengan adanya gerakan serta definisi formal pertama yang berhubungan dengan teknologi pendidikan, yaitu pengajaran visual.
Kemudian dari pembelajaran visual ke pembelajaran audio visual yang memberikan tekanan pada pengalaman konkrit atau non-verbal dalam proses belajar. Kemudian dari pembelajaran audiovisual ke teori komunikasi, kemudian dari pembelajaran auddiovisual ke konsep sistem awal, kemudian komunikasi audiovisual: perpaduan komunikasi dan konsep sistem awal, kemudian peralihan dari stimuli ke perilaku dan penguatan, kemudian pemanfaatan peralatan, kemudian dari presentasi  bahan ke mesin  pengajar dan pembelajaran terprogram.
Proses analisis masalah, dan mencari jalan pemecahan, mengimplementasikan/ pelaksanaan dan mengevaluasi pemecahan disebut sebagai Fungsi pengembangan pendidikan dalam bentukRiset-Teori, desain, Produksi, Evaluasi-seleksi, Logistik, dan Pemanfaatan dan Penyebarluasan. Proses pengarahan atau koordinasi satu atau lebih fungsi ini diindentifkasi sebagai Fungsi Pengelolaan Pendidikan meliputi Pengelolaan Organisasi dan Pengelolaan Personal.
Teknologi Informasi dan komunikasi (TIK) memiliki beberapa fungsi utama yang di gunakan dalam kegiatan pembelajaran yaitu meliputi ;
1.        Tekonologi berfungsi sebagai alat (tool),
2.        Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science).
3.        Teknologi berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk pembelajaran (literacy).
B.       Saran
Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta wawasan pembaca. Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar lebih baik kedepannya dalam penulisan makalah selanjutnya.


  
DAFTAR PUSTAKA
            Setijadi. 1986. Definisi Teknologi Pendidikan. Jakarta: PT Grafindo Persada.
Yuberti. 2015. Dinamika Teknologi Pendidikan. Bandar Lampung: LP2M.

http;//khoirulanwar1.blogspot.com/2017/03/konsep-dasar-tekonologi-pendidkan.html?m=1. Diakses pada tgl 26-2-19 jam 19;34.
http;//khoirulanwar1.blogspot.com/2017/03/konsep-dasar-tekonologi-pendidkan.html?m=1. Diakses pada tgl 26-2-19 jam 19;34.




[1] http;//khoirulanwar1.blogspot.com/2017/03/konsep-dasar-tekonologi-pendidkan.html?m=1. Diakses pada tgl 26-2-19 jam 19;34.
[2] Yuberti, Dinamika Teknologi Pendidikan,(Bandar Lampung:LP2M,2015), hlm. 89
[3] Setijadi, Definisi Teknologi Pendidikan, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 1986), hlm. 32
[4] Op.Cit.,Dinamika pendidikan......hlm. 68
[5] Op.Cit., Definisi Teknologi Pendidikan..... hlm. 49
[6] Op.Cit., Definisi Teknologi Pendidikan........hlm 75
[7]Ibid., Hlm 72-75
[8] http;//khoirulanwar1.blogspot.com/2017/03/konsep-dasar-tekonologi-pendidkan.html?m=1. Diakses pada tgl 26-2-19 jam 19;34.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar