RUANG LINGKUP
DAN IMPLIKASI TEKNOLOGI
PENDIDIKAN
Makalah
Disusun
guna untuk memenuhi tugas kelompok Mata kuliah Teknologi
Pendidikan
Dosen Pengampu : Turno M.Pd.
Disusun
Oleh:
|
||
1.
|
Fadholi
|
(2117319)
|
2.
|
A.
Ittaqi Abadan
|
(2117346)
|
3.
|
Ulil
Albab
|
(2117383)
|
Kelas : L
(Reguler Sore)
PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
IAIN
(INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI)
PEKALONGAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Peningkatan mutu pendidikan
merupakan isu sentral di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Masalah
ini telah lama mencoba diatasi dengan berbagai cara namun belum optimal,
termasuk teknologi pendidikan yang merupakan bagian dari pendidikan yang
berupaya dengan segala caranya.
Dalam perkembangannya teknologi
telah mengalami inovasi-inovasi yang sangat maju termasuk dalam hal pendidikan,
teknologi untuk pembelajaran juga telah mengalami kemajuan, tidak hanya sebagai
sarana pembelajaran saja melainkan juga digunakan sebagai suatu kompetensi yang
harus dikuasai oleh seorang pendidik, staf administrasi juga peserta didik.
Untuk mengetahui apa saja cakupan
dari teknologi pendidikan dalam upayanya memajukan pendidikan kita perlu
mengetahui apa saja ruang lingkup teknologi pendidikan itu sendiri, implikasinya
dan peran teknologi itu dalam pembelajaran.
Untuk itu dalam makalah ini kami
akan mencoba memaparkan apa saja ruang lingkup teknologi pendidikan, implikasi
dan peran teknologi dalam pendidikan
B. Rumusan
masalah
1. Apa saja
ruang lingkup teknologi pendidikan?
2. Apa saja
implikasi dari teknologi pendidikan?
3. Apa peran
dari teknologi pendidikan dalam pembelajaran?
C. Tujuan
1. Mengetahui
ruang lingkup teknologi pendidikan
2. Mengetahui
implikasi dari teknologi pendidikan
3. Mengetahui
peran dari teknologi pendidikan dalam pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Ruang Lingkup Teknologi Pendidikan
1. Perspektif
teknologi pendidikan
Pertama, teknologi pendidikan
dapat kita lihat sebagai sebuah konstruk
teoritik (theoritical construct) yaitu
sebuah abstraksi yang mencakup serangkaian
ide dan prinsip tentang cara bagaimana pendidikan dan pembelajaran harus
dilaksanakan dengan menggunakan teknologi. Hal ini hanya diperlukan
karakteristik bahwa satu kesatuan teori intelektual yang selalu dikembangkan
melalui kegiatan penelitian.
Kedua, kita melihat teknologi
pendidikan suatu bidang garapan atau aplikasi ide-ide dan prinsip-prinsip
teoritik untuk memecahkan masalah-masalah konkrit dalam bidang pendidikan dan
pembelajaran, bidang ini meliputi teknik-teknik yang digunakan, aktifitas yang
dikerjakan, informasi dan sumber yang digunakan dan klien yang dilayani oleh
para pelaksana dalam bidang tersebut. Bidang garapan ini adalah lingkungan
kegiatan yang merangkum komponen konsep, keterampilan, prosedur dari sejumlah
disiplin akademik, bidang terapan yang lain dan memadukannya dalam bentuk
aplikasi baru.
Ketiga, dapat dilihat bahwa
teknologi pendidikan sebagai suatu profesi suatu kelompok pelaksana tertentu
yang diorganisasikan, memenuhi kriteria tertentu, dan bergabung untuk membentuk
bagian tertentu dari bidang tersebut.1
Dari uraian tersebut, maka tidak
satu pun dari ketiganya lebih betul atau lebih baik karena semua memiliki
perspektif yang berbeda-beda tergantung dari cara memandang masing-masing yang
kemudian dapat juga berubah, tergantung dari apa yang dikerjakannya dalam
hubungannya dengan teknologi pendidikan.
1 Satuan Tugas Definisi dan Terminologi AECT, Definisi Teknologi Pendidikan,cetakan
kedua(Jakarta: Cipta Prakarsa Sehati Offset,1994), hlm 19-20
Teknologi pendidikan merupakan
proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide,
peralatan, organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan,
melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola semua pemecahan masalah yang
menyangkut semua aspek belajar manusia.
Dalam teknologi pendidikan
pemecahan masalah itu terjelma dalam bentuk semua sumber belajar yang didesain
atau dipilih, digunakan untuk keperluan belajar, sumber-sumber belajar ini
diidentifikasikan sebagai pesan, orang, bahan, peralatan, teknik, dan
lingkungan. Proses analisis masalah, penentuan cara pemecahan, pelaksanaan dan
evaluasi pemecahan masalah terdapat dalam fungsi pengembangan pendidikan dalam
bentuk riset-teori, desain, produksi, evaluasi-seleksi, logistik, pemanfaatan,
proses pengarahan atau koordinasi satu atau lebih fungsi-fungsi tersebut
tercermin dalam fungsi pengelolaan pendidikan yang meliputi pengelolaan
organisasi dan pengelolaan personel.
Sehingga dari uraian di atas
didapatkan bahwa teknologi pendidikan adalah teori yang berkenaan dengan cara
bagaimana masalah-masalah belajar diidentifikasi dan dipecahkan. Teknologi
pendidikan merupakan suatu bidang yang mencakup penerapan proses yang kompleks
dan terpadu dalam menganalisis dan memecahkan masalah-masalah belajar manusia.
Dan teknologi pendidikan merupakan profesi dalam bentuk usaha yang terorganisir
untuk menerapkan teori, teknik intelektual dan penerapan praktis teknologi
pendidikan.2
Ada lima kawasan teknologi
pendidikan yang harus dikembangkan untuk mengidentifikasi hubungan timbal balik
dari teori dan praktik pembelajaran serta penelitian yang dilakukan untuk
melihat kebenaran teori yang ada. Kawasan tersebut meliputi desain,
pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian. Setiap kawasan tersebut memberikan
kontribusi dalam pengembangan teori dan praktik, adapun teori dan praktik
dijadikan pengembangan dalam kawasan
2 Ibid.,hlm
1-2
teknologi tersebut. Tiap kawasan saling berkaitan
sebagai suatu kegiatan yang sistematik dan saling melengkapi.3
Kawasan desain merupakan proses
untuk menentukan kondisi belajar yang bertujuan menciptakan strategi dan
produk. Kawasan desain paling tidak meliputi empat cakupan utama dari teori dan
praktek, yaitu: desain sistem pembelajaran, desain pesan, strategi pembelajaran,
dan karakteristik pembelajaran.
Kawasan pengembangan adalah
proses penterjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik, seperti:
teknologi cetak, teknologi audio-visual, teknologi berbasis komputer, dan
teknologi terpadu. Karena pengertian teknologi yang utama adalah proses yang
meningkatkan nilai tambah, proses tersebut menggunakan dan atau menghasilkan
produk tertentu. Teknologi pendidikan harus membuktikan dirinya sebagai bidang
kajian atau disiplin keilmuan yang berdiri sendiri.4 Kawasan pemanfaatan adalah
aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar, kawasan ini membicarakan
kaitan antara pembelajar dengan bahan atau sistem pembelajaran.
Kawasan pengelolaan meliputi
pengendalian teknologi pembelajaran melalui perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian dan supervisi. Pengelolaan ini bermula dari administrasi pusat
media, program media dan pelayanan media. Pembauran perputakaan dengan program
media membuahkan ahli media sekolah. Program-program media sekolah ini
menggabungkan bahan cetak dan non cetak sehingga timbul peningkatan penggunaan
sumber-sumber teknologi dalam kurikulum. Sedangkan, kawasan penilaian merupakan
penentuan memadai atau tidaknya proses pembelajaran yang mencakup analisis
masalah, pengukuran acuan patokan, penilaian formulir dan penilaian sumatif.
Objek formal teknologi pendidikan adalah belajar pada manusia baik sebagai
individu maupun yang tergabung dalam organisasi.
3 Abdul Majid, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2004),hlm 161
4
Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Cetakan ke-2,(Jakarta: PRENADA
MEDIA, 2005), hlm 62
2. Teknologi
pendidikan sebagai teori
Untuk memenuhi tolok ukur yang dituntut bagi suatu
teori maka dapat dilihat dari uraian berikut:
a.
Adanya suatu gejala, bahwa ada
fenomena yang tidak sepenuhnya dapat dipahami jika hanya menggunakan
teori-teori yang ada tentang persoalan yang muncul dalam kegiatan belajar
manusia dan dengan teori inilah akan diidentifikasi dan dipecahkan.
b.
Penjelasan, hal ini berisikan
sumber-sumber yang memungkinkan pemecahan masalah-masalaha, fungsi-fungsi yang
dipakai untuk mengadakan analisis masalah-masalah yang kemudian ditentukan
metode pemecahannya.
c.
Perangkuman, yaitu suatu batasan
yang telah merangkum dan memasukkan hampir semua gagasan dan hubungan- hubungan
empirik yang telah diidentifikasi atau telah diawali sejak munculnya minat pada
masalah yang ada.
d.
Orientasi atau arah, definisi
yang dibuat menjelaskan pada sumber-sumber belajar, fungsi-fungsi pengembangan
dan manajemen kependidikan yang diterapkan pada sumber-sumber serta pendekatan
teknologis yang terpadu dan kompleks.
e.
Sistematisasi, yang meliputi
skema untuk sistematisasi gejala, gagasan-gagasan dan praktek yang relevan yang
kemudian dikelompokan dan menghubungkannya.
f.
Identifikasi kesenjangan, sesuatu
yang memungkinkan untuk diidentifikasi melalui teori tersebut mengenai
masalah-masalah yang belum dipecahkan.
g. Melahirkan
strategi penelitian,
h.
Prediksi, mengenai apa yang akan
terjadi jika teknologi pendidikan diterapkan dengan maksud mengidentifikasi dan
memecahkan masalah-masalah yang muncul dalam kegiatan belajar mengajar.
i.
Satu atau srangkaian prinsip.
3. Teknologi
pendidikan sebagai bidang
Ada dua tolok ukur lainnya setelah mendefinisikan
suatu bidang agar dikatakan bahwa teknologi pendidikan merupakan satu bidang
yang terlibat dalam penggunaan proses terpadu dan kompleks untuk menganalisis
dan memecahkan masalah dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu:
a.
Teknik intelektual yang unik,
karena memiliki satu cara pendekatan bagi pemecahan masalah-masalah, tiap
fungsi pengembangan mempunyai teknik tersendiri yang berkaitan dengannya. Namun
dalam teknologi pendidikan melebihi dari jumlah bagian-bagiannya sehingga perlu
adanya sinergi yang kemudian menghasilkan hasil diluar dugaan, teknik inilah
yang tidak terdapat dalam bidang lain yang menggunakkannya.
b.
Penerapan praktis, dengan
penerapan teknologi pendidikan praktis mempunyai dampak yang penting dalam
proses khusus pendidikan, mengubah teknik dalam disain, produksi, dan evaluasi
pembelajaran. Hasilnya adalah terjadinya perubahan drastis dalam peranan sistem
sekolah dan guru perorangan.
4. Teknologi
pendidikan sebagai profesi
Tolok
ukur untuk penetapan profesi supaya diakui dan diterima, meliputi:
a. Latihan
dan sertifikasi
b.
Standar dan etik, adanya kode
etik untuk para ahli teknologi pendidikan.
c.
Kepemimpinan, dengan adanya
konferensi kepemimpinan dan program-program pemagangan.
d. Asosiasi
dan komunikasi
e. Pengakuan
sebagai suatu profesi
f. Profesi
memihak
g. Hubungan
dengan profesi-profesi lain5
5 Op.Cit.,ringkasan hlm162-169
B. Implikasi intruksional teknologi pendidikan
Teknologi pendidikan dalam
pengajaran adalah kajian dan praktik untuk membantu proses belajar dan
meningkatkan kinerja dengan membuat, menggunakan, dan mengelola proses dan
sumber teknologi yang memadai. Para ahli teknologi pendidikan berpendapat bahwa
peranan utama teknologi pendidikan adalah untuk membantu meningkatkan efisiensi
yang menyeluruh dalam proses belajar mengajar.
Penerapan teknologi pendidikan
dalam pendidikan hendaknya membuat proses pendidikan pada umumnya dan proses
belajar mengajar pada khususnya lebih efisien, lebih efektive dan memberikan
nilai tambah yang positif. Efektif dan efesien berarti upaya pendidikan yang
dilakukan hendaknya dapat mencapai tujuan yang telah digariskan dengan sedikit
mungkin mengeluarkan biaya, tenaga, dan waktu. Kondisi seperti tersebut di atas
dimungkinkan karena teknologi pendidikan memiliki beberapa implikasi dalam
pembelajaran diantaranya :6
1.
Potensi teknologi pendidikan
Potensi sebagaimana yang dikemukakan oleh Ely dalam
Sadiman yaitu dapat meningkatkan produktivitas pendidikan dengan jalan :
a. Mempercepat laju belajar;
b. Membantu
guru untuk menggunakan waktunya secara lebih baik; dan
c.
Mengurangi beban guru dalam
menyajikan informasi, sehingga guru dapat lebih banyak membina dan
mengembangkan kegairahan belajar anak. Dengan demikian guru akan lebih banyak
berfungsi sebagai manajer pembelajaran.
d.
Memberikan pendidikan yang sifatnya
lebih individual dengan jalan: mengurangi kontrol guru yang kaku dan
konvensional, memberikan kesempatan anak belajar secara maksimal, dapat
melayani karakteristik individu yang berbeda-beda, karena adanya berbagai
pilihan sumber belajar. memberikan dasar yang ilmiah pada pengajaran dengan
jalan:
6 Dewi Salma Prawiladilaga, Mozaik Pendidikan,( Jakarta: Kencana,
2004), hlm. 54
perencanaan program pengajaran yang lebih
sistimatis; dan pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi penelitian tentang
prilaku manusia.
e. Lebih memantapkan pengajaran dengan jalan:
meningkatkan kemampuan guru dengan berbagai media komunikasi, dan penyajian
data informasi secara lebih kongkrit.
f. Kemungkinan belajar secara seketika, karena
dapat :mengurangi jurang pemisah antara pelajaran di dalam dan di luar sekolah,
memberikan pengetahuan langsung apa yang ada di luar sekolah dapat dibawa masuk
ke kelas.
2. Fungsi
teknologi pendidikan
a. Sebagai
sarana bahan ajar yang ilmiah dan obyektif.
b.
Sebagai sarana untuk memotifasi
peserta didik yang semangat belajarnya rendah.
c.
Sebagai sarana untuk membantu
peserta didik mempresentasikan apa yang mereka ketahui
d. Sebagai
sarana untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran.
e. Sebagai
sarana mempermudah penyampaian materi.
f.
Sebagai sarana untuk mempermudah desain
pembelajaran.
g. Sebagai
media pendukung pelajaran dengan mudah
h.
Sebagai sarana pendukung
terlaksananya program pembelajaran yang sistematis
i.
Sebagai sarana meningkatkan keberhasilan
pembelajaran.
3. Manfaat
Teknologi Pendidikan
Mengenai manfaat teknologi pendidikan dalam pembelajaran
sangatlah banyak dan hal ini tergantung dari siapa
yang memanfaatkannya. Berikut adalah beberapa manfaat dari teknologi
pembelajaran bagi pendidik dan peserta didik.
Manfaat bagi pendidik diantaranya:
pendidik dapat lebih memudahkan tercapainya tujuan pendidikan; pendidik dapat
mempermudah desain pembelajaran; pendidik dapat menunjang metode pembelajaran;
pendidik dapat lebih meningkatkan efektifitas Pembelajaran;
pendidik lebih mudah menyampaikan materi pembelajaran; pendidik dapat
mengefisiensikan waktu; dapat menjadi daya dukung pengajaran seorang pendidik.
Manfaat bagi peserta didik
diantaranya: peserta didik dapat lebih cepat menyerap materi pelajaran yang
diberikan oleh pendidik; peserta didik menerima materi pembelajaran dengan
senang; peserta didik dapat mempresentasikan apa yang mereka ketahui; peserta
didik tidak bosan dengan cara penyampaian materi pembelajaran secara verbal.
4. Peran Teknologi Pendidikan Dalam
Pembelajaran
Ada sejumlah peran dari
memperkenalkan teknologi di bidang pendidikan. Telah ada dampak positif dari
teknologi pada pendidikan. Dengan menggunakan potensi teknologi, kecepatan dan
gaya belajar telah mengalami perubahan dan komunikasi telah menjadi lebih
mudah. Berikut adalah beberapa peranan dari teknologi pendidikan:
a.
Membantu siswa meningkatkan
kemampuan belajar mereka. Karena itu adalah salah satu bidang yang terus
berubah.
b.
Informasi dapat digambarkan dalam
berbagai cara dengan bantuan bahan studi.
c.
Karena Internet adalah media
utama, maka siswa tidak harus membawa ransel yang berat penuh dengan buku.
Mereka dapat berjalan dengan nyaman ke kelas di mana peralatan tersebut sudah
ditempatkan.7
7 Nasirudin Hasibuan, Pengembangan Pendidikan Islam Dengan Implikasi
Teknologi Pendidikan,
FITRAH, Vol. 01 No. 2 Juli – Desember 2015
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari pembahasan di atas dapat
kita pahami bahwa ruanglingkup teknologi pendidikan meliputi kajian tentang
teknologi pendidikan sebagai teori, bidang garapan dan sebagai profesi. Adapun
kaitannya dengan pengembangan teknologi pendidikan menyangkut kawasan meliputi
desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian.
Implikasi yang terpenting dari
teknologi pendidikan adalah supaya pembelajaran dapat dilakukan secara efektif
dan efisien serta positif yang berarti upaya pendidikan yang dilakukan
hendaknya dapat mencapai tujuan yang telah digariskan dengan sedikit mungkin
mengeluarkan biaya, tenaga, dan waktu.
Peran teknologi pendidikan sangat
penting dalam pembelajaran, dengan menggunakan potensi teknologi, kecepatan dan
gaya belajar telah mengalami perubahan dan komunikasi telah menjadi lebih
mudah.
B. Saran
Dengan tersusunnya makalah ini
kami berharap kita semua dapat mengetahui ruang lingkup dan implikasi dari
teknologi pendidikan. Tentunya dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, untuk itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semuanya demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi penyusun
khususnya juga para pembaca umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Majid. Abdul, 2004, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Bandung:
PT Remaja
Rosdakarya.
Hasibuan. Nasirudin, 2015. Pengembangan Pendidikan
Islam Dengan Implikasi Teknologi Pendidikan, FITRAH, Vol. 01 No. 2 Juli –
Desember.
Miarso. Yusufhadi, 2005, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Cetakan ke-2, Jakarta:PRENADA
MEDIA.
Prawiladilaga.
Dewi Salma, 2004, Mozaik Pendidikan,
Jakarta: Kencana.
Satuan Tugas Definisi dan Terminologi AECT, 1994, Definisi Teknologi Pendidikan,
cetakan Kedua, Jakarta: Cipta Prakarsa Sehati Offset.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar