Selasa, 02 April 2019

Makalah Teknologi Pendidikan Kelompok 2






RUANG LINGKUP DAN IMPLIKASI TEKNOLOGI

PENDIDIKAN

Makalah

Disusun guna untuk memenuhi tugas kelompok Mata kuliah Teknologi

Pendidikan

Dosen Pengampu : Turno M.Pd.










Disusun Oleh:

1.
Fadholi
(2117319)
2.
A. Ittaqi Abadan
(2117346)
3.
Ulil Albab
(2117383)



Kelas : L (Reguler Sore)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

IAIN (INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI)

PEKALONGAN

2019








BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar belakang

Peningkatan mutu pendidikan merupakan isu sentral di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Masalah ini telah lama mencoba diatasi dengan berbagai cara namun belum optimal, termasuk teknologi pendidikan yang merupakan bagian dari pendidikan yang berupaya dengan segala caranya.

Dalam perkembangannya teknologi telah mengalami inovasi-inovasi yang sangat maju termasuk dalam hal pendidikan, teknologi untuk pembelajaran juga telah mengalami kemajuan, tidak hanya sebagai sarana pembelajaran saja melainkan juga digunakan sebagai suatu kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang pendidik, staf administrasi juga peserta didik.

Untuk mengetahui apa saja cakupan dari teknologi pendidikan dalam upayanya memajukan pendidikan kita perlu mengetahui apa saja ruang lingkup teknologi pendidikan itu sendiri, implikasinya dan peran teknologi itu dalam pembelajaran.

Untuk itu dalam makalah ini kami akan mencoba memaparkan apa saja ruang lingkup teknologi pendidikan, implikasi dan peran teknologi dalam pendidikan

B.     Rumusan masalah

1.      Apa saja ruang lingkup teknologi pendidikan?

2.      Apa saja implikasi dari teknologi pendidikan?

3.      Apa peran dari teknologi pendidikan dalam pembelajaran?

C.     Tujuan

1.      Mengetahui ruang lingkup teknologi pendidikan

2.      Mengetahui implikasi dari teknologi pendidikan

3.      Mengetahui peran dari teknologi pendidikan dalam pembelajaran






BAB II

PEMBAHASAN

A.          Ruang Lingkup Teknologi Pendidikan

1.      Perspektif teknologi pendidikan

Pertama, teknologi pendidikan dapat kita lihat sebagai sebuah konstruk teoritik (theoritical construct) yaitu sebuah abstraksi yang mencakup serangkaian ide dan prinsip tentang cara bagaimana pendidikan dan pembelajaran harus dilaksanakan dengan menggunakan teknologi. Hal ini hanya diperlukan karakteristik bahwa satu kesatuan teori intelektual yang selalu dikembangkan melalui kegiatan penelitian.

Kedua, kita melihat teknologi pendidikan suatu bidang garapan atau aplikasi ide-ide dan prinsip-prinsip teoritik untuk memecahkan masalah-masalah konkrit dalam bidang pendidikan dan pembelajaran, bidang ini meliputi teknik-teknik yang digunakan, aktifitas yang dikerjakan, informasi dan sumber yang digunakan dan klien yang dilayani oleh para pelaksana dalam bidang tersebut. Bidang garapan ini adalah lingkungan kegiatan yang merangkum komponen konsep, keterampilan, prosedur dari sejumlah disiplin akademik, bidang terapan yang lain dan memadukannya dalam bentuk aplikasi baru.

Ketiga, dapat dilihat bahwa teknologi pendidikan sebagai suatu profesi suatu kelompok pelaksana tertentu yang diorganisasikan, memenuhi kriteria tertentu, dan bergabung untuk membentuk bagian tertentu dari bidang tersebut.1

Dari uraian tersebut, maka tidak satu pun dari ketiganya lebih betul atau lebih baik karena semua memiliki perspektif yang berbeda-beda tergantung dari cara memandang masing-masing yang kemudian dapat juga berubah, tergantung dari apa yang dikerjakannya dalam hubungannya dengan teknologi pendidikan.


1 Satuan Tugas Definisi dan Terminologi AECT, Definisi Teknologi Pendidikan,cetakan kedua(Jakarta: Cipta Prakarsa Sehati Offset,1994), hlm 19-20






Teknologi pendidikan merupakan proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola semua pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia.

Dalam teknologi pendidikan pemecahan masalah itu terjelma dalam bentuk semua sumber belajar yang didesain atau dipilih, digunakan untuk keperluan belajar, sumber-sumber belajar ini diidentifikasikan sebagai pesan, orang, bahan, peralatan, teknik, dan lingkungan. Proses analisis masalah, penentuan cara pemecahan, pelaksanaan dan evaluasi pemecahan masalah terdapat dalam fungsi pengembangan pendidikan dalam bentuk riset-teori, desain, produksi, evaluasi-seleksi, logistik, pemanfaatan, proses pengarahan atau koordinasi satu atau lebih fungsi-fungsi tersebut tercermin dalam fungsi pengelolaan pendidikan yang meliputi pengelolaan organisasi dan pengelolaan personel.

Sehingga dari uraian di atas didapatkan bahwa teknologi pendidikan adalah teori yang berkenaan dengan cara bagaimana masalah-masalah belajar diidentifikasi dan dipecahkan. Teknologi pendidikan merupakan suatu bidang yang mencakup penerapan proses yang kompleks dan terpadu dalam menganalisis dan memecahkan masalah-masalah belajar manusia. Dan teknologi pendidikan merupakan profesi dalam bentuk usaha yang terorganisir untuk menerapkan teori, teknik intelektual dan penerapan praktis teknologi pendidikan.2

Ada lima kawasan teknologi pendidikan yang harus dikembangkan untuk mengidentifikasi hubungan timbal balik dari teori dan praktik pembelajaran serta penelitian yang dilakukan untuk melihat kebenaran teori yang ada. Kawasan tersebut meliputi desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian. Setiap kawasan tersebut memberikan kontribusi dalam pengembangan teori dan praktik, adapun teori dan praktik dijadikan pengembangan dalam kawasan

2  Ibid.,hlm 1-2


teknologi tersebut. Tiap kawasan saling berkaitan sebagai suatu kegiatan yang sistematik dan saling melengkapi.3

Kawasan desain merupakan proses untuk menentukan kondisi belajar yang bertujuan menciptakan strategi dan produk. Kawasan desain paling tidak meliputi empat cakupan utama dari teori dan praktek, yaitu: desain sistem pembelajaran, desain pesan, strategi pembelajaran, dan karakteristik pembelajaran.

Kawasan pengembangan adalah proses penterjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik, seperti: teknologi cetak, teknologi audio-visual, teknologi berbasis komputer, dan teknologi terpadu. Karena pengertian teknologi yang utama adalah proses yang meningkatkan nilai tambah, proses tersebut menggunakan dan atau menghasilkan produk tertentu. Teknologi pendidikan harus membuktikan dirinya sebagai bidang kajian atau disiplin keilmuan yang berdiri sendiri.4 Kawasan pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar, kawasan ini membicarakan kaitan antara pembelajar dengan bahan atau sistem pembelajaran.

Kawasan pengelolaan meliputi pengendalian teknologi pembelajaran melalui perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan supervisi. Pengelolaan ini bermula dari administrasi pusat media, program media dan pelayanan media. Pembauran perputakaan dengan program media membuahkan ahli media sekolah. Program-program media sekolah ini menggabungkan bahan cetak dan non cetak sehingga timbul peningkatan penggunaan sumber-sumber teknologi dalam kurikulum. Sedangkan, kawasan penilaian merupakan penentuan memadai atau tidaknya proses pembelajaran yang mencakup analisis masalah, pengukuran acuan patokan, penilaian formulir dan penilaian sumatif. Objek formal teknologi pendidikan adalah belajar pada manusia baik sebagai individu maupun yang tergabung dalam organisasi.


3 Abdul Majid, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004),hlm 161

4       Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Cetakan ke-2,(Jakarta: PRENADA MEDIA, 2005), hlm 62




2.   Teknologi pendidikan sebagai teori

Untuk memenuhi tolok ukur yang dituntut bagi suatu teori maka dapat dilihat dari uraian berikut:

a.       Adanya suatu gejala, bahwa ada fenomena yang tidak sepenuhnya dapat dipahami jika hanya menggunakan teori-teori yang ada tentang persoalan yang muncul dalam kegiatan belajar manusia dan dengan teori inilah akan diidentifikasi dan dipecahkan.

b.      Penjelasan, hal ini berisikan sumber-sumber yang memungkinkan pemecahan masalah-masalaha, fungsi-fungsi yang dipakai untuk mengadakan analisis masalah-masalah yang kemudian ditentukan metode pemecahannya.

c.       Perangkuman, yaitu suatu batasan yang telah merangkum dan memasukkan hampir semua gagasan dan hubungan- hubungan empirik yang telah diidentifikasi atau telah diawali sejak munculnya minat pada masalah yang ada.

d.      Orientasi atau arah, definisi yang dibuat menjelaskan pada sumber-sumber belajar, fungsi-fungsi pengembangan dan manajemen kependidikan yang diterapkan pada sumber-sumber serta pendekatan teknologis yang terpadu dan kompleks.

e.       Sistematisasi, yang meliputi skema untuk sistematisasi gejala, gagasan-gagasan dan praktek yang relevan yang kemudian dikelompokan dan menghubungkannya.

f.       Identifikasi kesenjangan, sesuatu yang memungkinkan untuk diidentifikasi melalui teori tersebut mengenai masalah-masalah yang belum dipecahkan.

g.      Melahirkan strategi penelitian,

h.      Prediksi, mengenai apa yang akan terjadi jika teknologi pendidikan diterapkan dengan maksud mengidentifikasi dan memecahkan masalah-masalah yang muncul dalam kegiatan belajar mengajar.

i.        Satu atau srangkaian prinsip.

3.      Teknologi pendidikan sebagai bidang

Ada dua tolok ukur lainnya setelah mendefinisikan suatu bidang agar dikatakan bahwa teknologi pendidikan merupakan satu bidang yang terlibat dalam penggunaan proses terpadu dan kompleks untuk menganalisis dan memecahkan masalah dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu:

a.       Teknik intelektual yang unik, karena memiliki satu cara pendekatan bagi pemecahan masalah-masalah, tiap fungsi pengembangan mempunyai teknik tersendiri yang berkaitan dengannya. Namun dalam teknologi pendidikan melebihi dari jumlah bagian-bagiannya sehingga perlu adanya sinergi yang kemudian menghasilkan hasil diluar dugaan, teknik inilah yang tidak terdapat dalam bidang lain yang menggunakkannya.

b.      Penerapan praktis, dengan penerapan teknologi pendidikan praktis mempunyai dampak yang penting dalam proses khusus pendidikan, mengubah teknik dalam disain, produksi, dan evaluasi pembelajaran. Hasilnya adalah terjadinya perubahan drastis dalam peranan sistem sekolah dan guru perorangan.

4.      Teknologi pendidikan sebagai profesi

Tolok ukur untuk penetapan profesi supaya diakui dan diterima, meliputi:

a.       Latihan dan sertifikasi

b.      Standar dan etik, adanya kode etik untuk para ahli teknologi pendidikan.

c.       Kepemimpinan, dengan adanya konferensi kepemimpinan dan program-program pemagangan.

d.      Asosiasi dan komunikasi

e.       Pengakuan sebagai suatu profesi

f.       Profesi memihak

g.      Hubungan dengan profesi-profesi lain5

5  Op.Cit.,ringkasan hlm162-169

B.  Implikasi intruksional teknologi pendidikan

Teknologi pendidikan dalam pengajaran adalah kajian dan praktik untuk membantu proses belajar dan meningkatkan kinerja dengan membuat, menggunakan, dan mengelola proses dan sumber teknologi yang memadai. Para ahli teknologi pendidikan berpendapat bahwa peranan utama teknologi pendidikan adalah untuk membantu meningkatkan efisiensi yang menyeluruh dalam proses belajar mengajar.

Penerapan teknologi pendidikan dalam pendidikan hendaknya membuat proses pendidikan pada umumnya dan proses belajar mengajar pada khususnya lebih efisien, lebih efektive dan memberikan nilai tambah yang positif. Efektif dan efesien berarti upaya pendidikan yang dilakukan hendaknya dapat mencapai tujuan yang telah digariskan dengan sedikit mungkin mengeluarkan biaya, tenaga, dan waktu. Kondisi seperti tersebut di atas dimungkinkan karena teknologi pendidikan memiliki beberapa implikasi dalam pembelajaran diantaranya :6

1.         Potensi teknologi pendidikan

Potensi sebagaimana yang dikemukakan oleh Ely dalam Sadiman yaitu dapat meningkatkan produktivitas pendidikan dengan jalan :

a.       Mempercepat  laju belajar;

b.       Membantu guru untuk menggunakan waktunya secara lebih baik; dan

c.       Mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga guru dapat lebih banyak membina dan mengembangkan kegairahan belajar anak. Dengan demikian guru akan lebih banyak berfungsi sebagai manajer pembelajaran.

d.      Memberikan pendidikan yang sifatnya lebih individual dengan jalan: mengurangi kontrol guru yang kaku dan konvensional, memberikan kesempatan anak belajar secara maksimal, dapat melayani karakteristik individu yang berbeda-beda, karena adanya berbagai pilihan sumber belajar. memberikan dasar yang ilmiah pada pengajaran dengan jalan:

6  Dewi Salma Prawiladilaga, Mozaik Pendidikan,( Jakarta: Kencana, 2004), hlm. 54

perencanaan program pengajaran yang lebih sistimatis; dan pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi penelitian tentang prilaku manusia.

e.   Lebih memantapkan pengajaran dengan jalan: meningkatkan kemampuan guru dengan berbagai media komunikasi, dan penyajian data informasi secara lebih kongkrit.

f.   Kemungkinan belajar secara seketika, karena dapat :mengurangi jurang pemisah antara pelajaran di dalam dan di luar sekolah, memberikan pengetahuan langsung apa yang ada di luar sekolah dapat dibawa masuk ke kelas.

2.      Fungsi teknologi pendidikan

a.       Sebagai sarana bahan ajar yang ilmiah dan obyektif.

b.       Sebagai sarana untuk memotifasi peserta didik yang semangat belajarnya rendah.

c.       Sebagai sarana untuk membantu peserta didik mempresentasikan apa yang mereka ketahui

d.      Sebagai sarana untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran.

e.       Sebagai sarana mempermudah penyampaian materi.

f.        Sebagai sarana untuk mempermudah desain pembelajaran.

g.       Sebagai media pendukung pelajaran dengan mudah

h.       Sebagai sarana pendukung terlaksananya program pembelajaran yang sistematis

i.         Sebagai sarana meningkatkan keberhasilan pembelajaran.

3.      Manfaat Teknologi Pendidikan

Mengenai   manfaat   teknologi   pendidikan   dalam             pembelajaran

sangatlah banyak dan hal ini tergantung dari siapa yang memanfaatkannya. Berikut adalah beberapa manfaat dari teknologi pembelajaran bagi pendidik dan peserta didik.

Manfaat bagi pendidik diantaranya: pendidik dapat lebih memudahkan tercapainya tujuan pendidikan; pendidik dapat mempermudah desain pembelajaran; pendidik dapat menunjang metode pembelajaran; pendidik dapat lebih meningkatkan efektifitas Pembelajaran; pendidik lebih mudah menyampaikan materi pembelajaran; pendidik dapat mengefisiensikan waktu; dapat menjadi daya dukung pengajaran seorang pendidik.

Manfaat bagi peserta didik diantaranya: peserta didik dapat lebih cepat menyerap materi pelajaran yang diberikan oleh pendidik; peserta didik menerima materi pembelajaran dengan senang; peserta didik dapat mempresentasikan apa yang mereka ketahui; peserta didik tidak bosan dengan cara penyampaian materi pembelajaran secara verbal.

4.    Peran Teknologi Pendidikan Dalam Pembelajaran

Ada sejumlah peran dari memperkenalkan teknologi di bidang pendidikan. Telah ada dampak positif dari teknologi pada pendidikan. Dengan menggunakan potensi teknologi, kecepatan dan gaya belajar telah mengalami perubahan dan komunikasi telah menjadi lebih mudah. Berikut adalah beberapa peranan dari teknologi pendidikan:

a.       Membantu siswa meningkatkan kemampuan belajar mereka. Karena itu adalah salah satu bidang yang terus berubah.

b.      Informasi dapat digambarkan dalam berbagai cara dengan bantuan bahan studi.

c.       Karena Internet adalah media utama, maka siswa tidak harus membawa ransel yang berat penuh dengan buku. Mereka dapat berjalan dengan nyaman ke kelas di mana peralatan tersebut sudah ditempatkan.7

7 Nasirudin Hasibuan, Pengembangan Pendidikan Islam Dengan Implikasi Teknologi Pendidikan,

FITRAH, Vol. 01 No. 2 Juli Desember 2015






BAB III

      PENUTUP

A.  Simpulan

Dari pembahasan di atas dapat kita pahami bahwa ruanglingkup teknologi pendidikan meliputi kajian tentang teknologi pendidikan sebagai teori, bidang garapan dan sebagai profesi. Adapun kaitannya dengan pengembangan teknologi pendidikan menyangkut kawasan meliputi desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian.

Implikasi yang terpenting dari teknologi pendidikan adalah supaya pembelajaran dapat dilakukan secara efektif dan efisien serta positif yang berarti upaya pendidikan yang dilakukan hendaknya dapat mencapai tujuan yang telah digariskan dengan sedikit mungkin mengeluarkan biaya, tenaga, dan waktu.

Peran teknologi pendidikan sangat penting dalam pembelajaran, dengan menggunakan potensi teknologi, kecepatan dan gaya belajar telah mengalami perubahan dan komunikasi telah menjadi lebih mudah.

B.  Saran

Dengan tersusunnya makalah ini kami berharap kita semua dapat mengetahui ruang lingkup dan implikasi dari teknologi pendidikan. Tentunya dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semuanya demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi penyusun khususnya juga para pembaca umumnya.






DAFTAR PUSTAKA

Majid. Abdul, 2004,     Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Hasibuan. Nasirudin, 2015. Pengembangan Pendidikan Islam Dengan Implikasi Teknologi Pendidikan, FITRAH, Vol. 01 No. 2 Juli Desember.

Miarso. Yusufhadi, 2005, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Cetakan ke-2, Jakarta:PRENADA MEDIA.

Prawiladilaga. Dewi Salma, 2004, Mozaik Pendidikan, Jakarta: Kencana.

Satuan Tugas Definisi dan Terminologi AECT, 1994, Definisi Teknologi Pendidikan, cetakan Kedua, Jakarta: Cipta Prakarsa Sehati Offset.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar